SAPDA Go to School

Dalam program untuk mendekatkan SAPDA dengan masyarakat sosial khususnya para pelajar, maka pada bulan November 2013 kemarin program SAPDA Go to School sudah dimulai. Kegiatan ini berupa sosialisasi atau mainstreaming diffabel terhadap sekolah dengan tujuan agar para siswa dan guru paham tentang isu-isu yang terjadi tentang disabilitas. Dengan harapan agar pengetahuan ataupun isu-isu tentang disabilitas…

Read More

Menciptakan Ruang Aman dan Nyaman bagi Diifabel

Saat ini dibutuhkan ruang aman dan nyaman bagi teman-teman difabel dan non-difabel untuk mewujudkan Inklusi. Hal itulah yang mendasari Komunitas Positive Fighter menyelenggarakan kegiatan “Challenge to Change Society”, di Jogyakarta National Museom (JNM), Jum’at-Sabtu (20-21/12). “Perbedaan bukanlah hambatan untuk kita berkreasi bersama, berinteraksi dalam hubungan yang biasa di masyarakat tentu tanpa merendahkan salah satu pihak”…

Read More

“ Who am I dan Memahami Jati Diri “

Untuk transformasi pemahaman secara mendalam dan mendorong perluasan issue tentang Difabilitas, Gender dan Kespro kepada stakeholder ataupun komunitas di dalam dan diluar komunitas difabel, Lembaga SAPDA mengadakan sekolah untuk perempuan dan perempuan difabel yang materinya mengenai 3 issue yaitu tentang Difabilitas, Gender dan Kesehatan Reproduksi. Sekolah dilaksanakan mingguan yaitu tiap hari Sabtu dan dimulai pada…

Read More

Minimnya Isu Disabilitas Sebabkan APG Sepi Peminat

Perayaan pembukaan Asian Para Games (APG) yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada 6 Oktober lalu tidak semeriah perayaan pembukaan Asian Games. Hal ini menjadi sorotan sejumlah pihak, terutama pengamat isu disabilitas. Sholih Mudhlor, koordinator program SAPDA, menyebutkan sejumlah penyebab mengapa minimnya antusias masyarakat dalam ajang olahraga difabel se-Asia tersebut. Minimnya anggaran yang digelontorkan…

Read More

Open Registration Pemberdayaan Ekonomi Inklusi

Kesempatan bagi perempuan di wilayah Kota Yogyakarta untuk mendapatkan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Inklusi. Kualifikasi: 1. Perempuan Disabilitas 2. Perempuan non Disabilitas 3. Perempuan Single Parent 4. Perempuan dengan anak disabilitas 5. Perempuan yang belum punya pekerjaan 6. Perempuan yang mau berwirausaha 7. Perempuan mandiri 8. Mampu bekerja dengan Tim 9. Perempuan kepala rumah tangga 10….

Read More

REKRUTMEN STAF PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI-SAPDA

Pengiriman Aplikasi Diperpanjang Hingga 27 Maret 2016 Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) adalah sebuah lembaga masyarakat di Yogyakarta yang memiliki kepedulian dan bekerja pada isu-isu perempuan dan anak dengan disabilitas, terutama pada isu-isu kesehatan. Program-program yang dilaksanakan SAPDA dalam melakukan advokasi hak-hak kesehatan bagi penyandang disabilitas dilakukan pada dua subyek, subyek pertama adalah…

Read More

ROADSHOW PROGRAM SRHR DALAM PENJANGKAUAN DI BEBERAPA KOMUNITAS/ JARINGAN LEMBAGA SAPDA

SAPDA dalam Program SRHR telah melakukan diskusi dan penyuluhan kesehatan reproduksi kepada remaja dan orangtu yang memiliki anak disabilitas. Diskusi dan penyuluhan SRHR di lakukan ke beberapa jaringan/ komunitas, baik yang berada di kota Jogja, maupun di Kabupaten Bantul. Dikarenakan belum banyak perkumpulan / komunitas orangtua yang memiliki anak disabilitas maka lembaga SAPDA berinisiatif bekerjasama…

Read More
Ilustrasi Sinergitas

Pentingnya Sinergi dalam Pembangunan Layanan Inklusif

Pembangunan layanan yang inklusif bisa dengan mudah diwujudkan jika ada sinergi antara pemerintah dengan organisasi penyandang disabilitas (OPD) dan komunitas masyarakat sipil. Inilah yang menjadi poin penting dari paparan Direktur Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA) Nurul Sa’dah dalam diskusi Inovasi Daerah dalam Mendorong Pelayanan Dasar yang Inklusif, Kamis (19/11) lalu. Sinergitas bisa diwujudkan…

Read More